Pengunjung restoran dengan tema tertentu biasanya menghabiskan beberapa waktunya didalam lingkungan restoran dengan harapan kenyamanan interior yang eklektik dan pelayanan yang diberikan oleh karyawan selain menu2 unggulan yang ditawarkan oleh restoran tersebut maupun tematik yang disajikan secara spesifik yang melatar belakangi pendirian restoran tersebut.
Huize Trivelli menjadikan para penikmat masakan dan suasana tempo doeloe sebagai target pasarnya. Pelanggan diharapkan menikmati suasana tempo doeloe melalui bentuk asli rumah, keekletikan sebagian besar perabotan-perabotan rumah peninggalan generasi awal pemilik rumah selain menu-menu hidangan unggulan dalam memutuskan untuk datang dan rasa nyaman yang mendorongnya untuk tetap tinggal di restoran beberapa saat lamanya.
Sejumlah perabotan tua yang unik maupun obyek-obyek seni lainnya yang dimiliki Huize Trivelli dapat membuat pengunjung mengelompokkan bahwa Huize Trivelli sebagai restoran yang mewariskan budaya tempo doeloe, sesuai dengan nama restorannya Huize Trivelli Heritage Resto & Pattisier, namun mungkin juga terjadi dimana pelanggan tidak dapat mengelompokkan Huize Trivelli kedalam restoran apapun karena menggangap bahwa sejumlah perabotan tua tersebut tidak mewakili tematik pelestarian budaya.
Berpengaruh atau tidaknya issue budaya baik yang mencakup budaya kuliner keluarga, ataupun budaya kuliner Indisch yang memiliki pengaruh besar kepada jenis-jenis menu yang dihidangkan maupun budaya lainnya yang secara tidak langsung akan berhubungan terhadap persepsi, interaksi pemahaman budaya secara umum dan budaya kuliner keluarga secara khusus.