Laan Trivelli adalah nama sebuah jalan panjang yang membentang dari Jalan Abdul Muis menyeberangi Kali Tjideng dan berakhir di Jalan Batang Hari-Tulang Bawang. Lokasi awal berada di Jalan Tanah Abang Dua no.108.
Penamaan Laan Trivelli berlangsung sampai dengan pertengahan tahun 1950. Sejak itu Laan Trivelli dikenal sebagai Jalan Tanah Abang Dua.
Semula Lokasi Huize Trivelli Heritage Resto & Pattisier menempati sebuah bangunan tua yang berdiri sejak 1939 dimiliki oleh seorang Njonja Belanda Mevr.JCH de Jongh geboren Van Slooten. Ditengah kemelut perang dunia kedua saat Indonesia diduduki oleh Jepang kawasan Cideng menjadi Kamp tawanan Wanita dan anak2 warga Belanda mulai tahun 1942-1945. Huize Trivelli sendiri berada di Blok III Kamp Tjideng.
Interior Eklektik Jawa- Cina – Indisch di Lokasi Huize Trivelli I Jl. Tanah Abang 2/108, Jakarta Pusat
Dunia dan Sejarah Belanda di Perang dunia kedua mengenal daerah Laan Trivelli ini sebagai “Kamp Tjideng” hal 24 Dit was uw Tjideng Kamp Rinzema )
( Tjideng Reunion- A Memoir of World War II on Java by Boudewijn van Oort / Trafford Publishing Canada 2008 hal 275)
Diperingati setiap tahun yang merupakan lembaran hitam dalam sejarah perang dunia kedua. Bagi warga negeri Kincir Angin.
Ayah, Harun Al Raschid Soe’oed merupakan warga pribumi asli Betawi yang telah menempati Huize Trivelli sejak penghuni terakhir berkebangsaan Belanda meninggalkan kawasan ini. Lebih dari setengah abad bersama Keluarga Harun Al Raschid Soe’oed menempati lokasi bangunan tua di kawasan yang secara perlahan telah merubah diri dan pasti dari suatu kawasan pemukiman yang ramah yang menyimpan sejuta kenangan masa kecil Jalaluddin Soe’oed menjadi suatu lingkungan perkantoran urban.
Interior Eklektik Jawa- Cina – Indisch di lokasi Huize Trivelli II Jl. Persatuan Guru No. 7, Jakarta Pusat
Sangat disayangkan di akhir tahun 2010 lokasi Huize Trivelli harus berpindah dari Jalan Tanah Abang dua 108 ke lokasi sementara di Jalan Persatuan Guru no.7 Jakarta Pusat